Mungkin kita bertanya Tanya, mengapa diperingati hari ibu? Mengapa tidak hari Ayah? Pertanyaan itu pernah terlintas dalam benak kita bukan? Tapi pernahkah kita mencari jawabannya?
Nah sekarang kita mengetahui sedikitnya mengapa diperingati hari ibu. Salah satunya adalah karena betapa sangat pentingnya peran dan arti seorang ibu dalam hidup ini. Bukan berarti peran Ayah tidak penting. Tetapi Ibu memiliki tempat lebih tinggi daripada Ayah. Saat ini banyak sekali musisi – musisi yang telah membuat syair lagu mengenai Ibu, seperti dalam sepenggal syair lagu “di doa ibuku namaku disebut”. Bahkan sejak Zaman dahulu pun Rasulullah telah berkata hormatilah yang pertama ibumu, yang kedua ibumu, yang ketiga ibumu dan yang kekempat Ayahmu. Bahkan Rasulullah sampai menyebutnya tiga kali, karena saking pentingnya arti seorang ibu di dunia ini. Bahkan dalam satu hadist pun dikatakan yang artinya “Surga itu ada di telapak kaki Ibu”.
Bernie Siegel, baru – baru ini melakukan penelitian tentang khasiat ciuman seorang Ibu bagi anak anaknya maupun ciuman seorang istri untuk suaminya. Sample diambil dari kalangan anak – anak yang diberangkatkan ke sekolah dengan kecupan sayang sang ibu ternyata memberi dampak yang luar biasa dalam prestasi sekolahnya, bahkan kecupan tersebut mampu meredam kemarahan untuk tidak berkelahi disekolah daripada mereka yang diberangkatkan oleh baby sitter (pembantu). Percaya atau tidak hal ini merupakan suatu hasil penelitian spektakuler mengenai ciuman seorang ibu.
Di pihak lain, seorang suami yang naik mobil pribadi untuk ke kantor dan dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah para suami yang berangkat ke kantor dengan terlebih dahulu dicium oleh sang isteri dan kelompok kedua adalah mereka yang pergi ke kantor tanpa dicium oleh sang isteri. Setelah beberapa waktu ditemukan bukti yang menakjubkan. Suami yang pergi ke kantor dengan ciuman sang isteri lebih memiliki kemungkinan kecil untuk mengalami kecelakaan diperjalanan, daripada mereka yang berangkat kerja tanpa merasakan kecupan mesra sang isteri. Ternyatakualitas dan antusias kerja pun mengalami kualitas yang signifikan.
Sepenggal cerita diatas yang saya ambil dari sebuah buku “Setengah Isi Setengah Kosong” karya Parlindungan Marpaung ini telah banyak memebri kita pelajaran betapa penting dan berharganya arti kehadiran seorang ibu. Maka cintailah ibu kita selagi kita mampu menatapnya, memeluknya, mencium pipinya, dan bahagiakanlah ia dengan selalu mengukir senyum dalam raut wajahnya.
Ibu tak pernah merasa lelah walaupun seluruh tubuhnya terasa lemas akibat aktivitasnya, ia tak pernah mengeluh walau kadang ia diterpa masalah, ia selalu tersenyum dan berusaha menyembunyikan penderitaannya demi untuk melihat anaknya bahagia. Ibu tak pernah merasa rugi setiap saat memberi kasih dan saying dengan tulus tanpa sedikitpun rasa pamrih. Ibu tak pernah dendam walau terkadang anaknya selalu menyakitinya. Ia selalu berjuan, berdiri dan terus berlari, meskipun ia hampir terjatuh.
Tataplah wajahnya saat ia tertidur, dan bayangkan apa yang terjadi jika matanya tak mampu lagi terbuka, tangannya tak bias lagi menghapus airmata kita dan tak ada lagi nasihat – nasihatnya yang selama ini sering kita abaikan. Pernahkah kita membahagiakannya?
Wahai Ibu hadirmu laksana pelita dalam kegelapaan, engkau cahaya yang tak kan pernah pudar, kaulah sinar bagi seluruh anak di dunia ini. Duhai semua Ibu di dunia, berbahagialah…! Karna anak – anakmu begitu mencintaimu, meskipun kami tak kan pernah bisa membalas jasa dan seluruh perjuanganmu…
“kasih Ibu kepada Beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memeberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia”.
Kami anak – nak Indonesia selalu memohon agar seluruh Ibu di dunia selalu berbahagia, sehat, panjang umur, dan senantiasa di muliakan oleh Allah SWT. Amiin.
Selamat hari Ibu
Nah sekarang kita mengetahui sedikitnya mengapa diperingati hari ibu. Salah satunya adalah karena betapa sangat pentingnya peran dan arti seorang ibu dalam hidup ini. Bukan berarti peran Ayah tidak penting. Tetapi Ibu memiliki tempat lebih tinggi daripada Ayah. Saat ini banyak sekali musisi – musisi yang telah membuat syair lagu mengenai Ibu, seperti dalam sepenggal syair lagu “di doa ibuku namaku disebut”. Bahkan sejak Zaman dahulu pun Rasulullah telah berkata hormatilah yang pertama ibumu, yang kedua ibumu, yang ketiga ibumu dan yang kekempat Ayahmu. Bahkan Rasulullah sampai menyebutnya tiga kali, karena saking pentingnya arti seorang ibu di dunia ini. Bahkan dalam satu hadist pun dikatakan yang artinya “Surga itu ada di telapak kaki Ibu”.
Bernie Siegel, baru – baru ini melakukan penelitian tentang khasiat ciuman seorang Ibu bagi anak anaknya maupun ciuman seorang istri untuk suaminya. Sample diambil dari kalangan anak – anak yang diberangkatkan ke sekolah dengan kecupan sayang sang ibu ternyata memberi dampak yang luar biasa dalam prestasi sekolahnya, bahkan kecupan tersebut mampu meredam kemarahan untuk tidak berkelahi disekolah daripada mereka yang diberangkatkan oleh baby sitter (pembantu). Percaya atau tidak hal ini merupakan suatu hasil penelitian spektakuler mengenai ciuman seorang ibu.
Di pihak lain, seorang suami yang naik mobil pribadi untuk ke kantor dan dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah para suami yang berangkat ke kantor dengan terlebih dahulu dicium oleh sang isteri dan kelompok kedua adalah mereka yang pergi ke kantor tanpa dicium oleh sang isteri. Setelah beberapa waktu ditemukan bukti yang menakjubkan. Suami yang pergi ke kantor dengan ciuman sang isteri lebih memiliki kemungkinan kecil untuk mengalami kecelakaan diperjalanan, daripada mereka yang berangkat kerja tanpa merasakan kecupan mesra sang isteri. Ternyatakualitas dan antusias kerja pun mengalami kualitas yang signifikan.
Sepenggal cerita diatas yang saya ambil dari sebuah buku “Setengah Isi Setengah Kosong” karya Parlindungan Marpaung ini telah banyak memebri kita pelajaran betapa penting dan berharganya arti kehadiran seorang ibu. Maka cintailah ibu kita selagi kita mampu menatapnya, memeluknya, mencium pipinya, dan bahagiakanlah ia dengan selalu mengukir senyum dalam raut wajahnya.
Ibu tak pernah merasa lelah walaupun seluruh tubuhnya terasa lemas akibat aktivitasnya, ia tak pernah mengeluh walau kadang ia diterpa masalah, ia selalu tersenyum dan berusaha menyembunyikan penderitaannya demi untuk melihat anaknya bahagia. Ibu tak pernah merasa rugi setiap saat memberi kasih dan saying dengan tulus tanpa sedikitpun rasa pamrih. Ibu tak pernah dendam walau terkadang anaknya selalu menyakitinya. Ia selalu berjuan, berdiri dan terus berlari, meskipun ia hampir terjatuh.
Tataplah wajahnya saat ia tertidur, dan bayangkan apa yang terjadi jika matanya tak mampu lagi terbuka, tangannya tak bias lagi menghapus airmata kita dan tak ada lagi nasihat – nasihatnya yang selama ini sering kita abaikan. Pernahkah kita membahagiakannya?
Wahai Ibu hadirmu laksana pelita dalam kegelapaan, engkau cahaya yang tak kan pernah pudar, kaulah sinar bagi seluruh anak di dunia ini. Duhai semua Ibu di dunia, berbahagialah…! Karna anak – anakmu begitu mencintaimu, meskipun kami tak kan pernah bisa membalas jasa dan seluruh perjuanganmu…
“kasih Ibu kepada Beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memeberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia”.
Kami anak – nak Indonesia selalu memohon agar seluruh Ibu di dunia selalu berbahagia, sehat, panjang umur, dan senantiasa di muliakan oleh Allah SWT. Amiin.
Selamat hari Ibu
Rengganis
Mahasiswi FKIP UNSUR Cianjur Tk. 1
Ingin mendapatkan artikel ini langsung ke email anda? Silahkan masukan alamat email yang anda miliki di bawah ini!
0 komentar:
Posting Komentar
Makasih sudah memberi komentar pada tulisan ini, Semoga bisa membawa manfaat.
Mohon maaf, komentar yg isinya SPAM terpaksa saya hapus!